Virus corona, awal kemunculannya berada di kota Wuhan salah satu kotadi Cina. Kabar yang beredar virus ini di tularkan dari makanan hingga hewan – hewan unggas. Kabar ini belum valid karena kurangnya informasi yang didapatkan. Saat virus corona ini belum banyak diketahui dan belum menyebar Dokter Li Wenang sudah memberitahu kepada di grup alumni sekolah kedokterannya, melalui aplikasi WeChat.
Dia memberikan pesan, “Tujuh pasien dari pasar makanan laut lokal telah didiagnosis menderita penyakit mirip SARS dan dikarantina di rumah sakitnya,”
Dokter Li Wenang telah menjelaskan bahwa tes yang telah dilihatnya merupakan virus corona, yang ternyata satu keluarga dengan SARS atau virus sindrom pernapasan akut.
“Saya hanya ingin mengingatkan teman-teman sekelas universitas saya agar berhati-hati,” Dokter Li menambahkan.
Dokter Li Wenang adalah seorang dokter yang telah berusia tiga puluh empah tahun, yang bekerja di rumah sakit kota Wuhan, kota yang menjadi sumber penyebaran virus corona di China.
Keterlambatan penanganan untuk virus corona ini memang terhambat oleh informasi yang di dapatkan. Masyarkat berfikiran bahwa bila informasi ini disampaikan dan di sebarluaskan dengan cepat maka dari delapan orang itu dapat menyelamatkan ratusan jiwa.
Komisi sentral militer di Cina telah mengizinkan untuk anggota militer menggunakan vaksin Covid – 19 yang akan di mulai pada tanggal 25 Juni untuk periode satu tahun. Kandidat vaksin ini dikembangkan oleh unit riset militer bekerja sama dengan CanSino Biologics. Kandidat vaksin ini diberi nama Ad5 – nCoV. Ad – nCoV merupakan satu dari delapan
kandidat yang diberikan izin untuk di ujicoba kepada manusia, baik di negara Cina sendiri maupun di luar negeri. Tak hanya di Cina, kandidat vaksin pun sudah mendapatkan izin tes kepada manusia di Kanada.
CanSini Biologis mengatakan bahwa izin ujicoba kandidat vaksin virus corona pada manusia akan diberikan setelah uji klinis dilakukan dan menunjukkan bahwa kandidat vaksin itu aman dan menunjukkan sejumlah keampuhan.
“Ad5-nCoV untuk saat ini terbatas hanya untuk digunakan oleh militer Cina, dan pengunaannya tidak bisa diperluas untuk skala vaksinasi lebih besar tanpa ijin dari departemen pendukung logistik“, demikian pernyataan perusahaan pembuat vaksin CanSino Biologics mengutip komisi sentral militer Cina (sumber Republika News).
Kantor berita Reuters menanyakan tentang apakah ujicoba kandidat vaksin itu bagi anggota militer merupakan sebuah kewajiban atau hanya bersifat sukarela, dengan menyitir alasan rahasia komersial. Tetapi CanSino Biologics menolak untuk menanggapi pertanyaan itu.
Tunjukkan potensi untuk mencegah virus corona, setelah dilakukan uji klinis pada kandidat vaksin di fase 1 dan fase 2 dari CanSino Biologics menunjukkan potensial mencegah penyakit yang dipicu oleh virus corona SARS – Cov-2 yang telah memakan korban jiwab sebanyak lebih dari 500.000 jiwa di seluruh dunia. Perusahaan memberikan penegasan bahwa pembuatan vaksin dari Cina itu tidak dapat menjamin bahwa akan sukses komersial vaksin.
Secara terpisah akademi sains militer Cina-AMS juga telah mendapatkan izin ujicoba pada manusia untuk kandidat vaksin virus corona yang di selenggarakan pada awal bulan Juni ini. Tetapi sejauh ini memang belum ada vaksin untuk virus corona yang mendapatkan izin untuk digunakan secara komersial. Pada saat ini puluhan dari sekitar 100 kandidat vaksin yang telah di teliti di seluruh dunia, akan mulai memasukin fase ujicoba pada manusia.