DAPATKAH MILITER CHINA MELULUH LANTAHKAN KAPAL INDUK AS?

Rudal 20.000 kilogram yang di keluarkan oleh militer China tak hanya dapat menargetkan armada kapal induk Amerika, tetapi juga ke pangkalan militer AS di Guam.

Analisis yang di lakukan Pentagon telah ribun kali memainkan skenario fiksi, yang di mana rudal China berhasil menghancurkan kapal induk AS saat mereka mneyusun sebuah rencana yang baru untuk Angkatan Laut AS.

AS sudah meluncurkan kapan induk nuklir kelas Ford yang bernilai US$ 13 Miliar yang di beri nama USS Gerald Ford. Pada awal nya di jadwalkan untuk di operasikan pada tahun 2018, tetapi Ford mengalami beberapa kendala dengan sistem propulsi, teknologi peluncur dan sistem radar nya.

Pada sebagian besar dari kendala – kendala tersebut sudah dapat diselesai kan, menurut keterangan dari pejabat Angkatan laut. Uji coba da penyempurnaan teknologi baru yang dilakukan di kapan induk tersebut sangat penting, agar memastikan bahwa mereka dapat berfungsi dengan baik pada ke tiga kapal induk kelas Ford berikut nya.

Menurut Popular Mechanics, kapal induk kelas Ford ke dua yaitu USS John F. Kennedy, sedang berada di dalam tahap penyelesaian. Kapal induk yang ke tiga, Etnterprise, yang rencana nya akan di mulai pembangunan nya pada tahun depan dan akan bergabung dengan armada Angkatan Laut pada awal tahun 2020 an.

Tetapi terdapat satu masalah kecil yang sudah menghantui para ahli perencana Pentagon. Masalah nya adalah rudal balistik jarak jauh menengah Dongfeng ke 26, atau disebut sebagai “pembunuh kapal induk” punya China.

Di kutip dari The National Interest, Profesor US Naval War Collefe Andrew Erickrson pada bulan September memberitahu kn bahwa rudal baru itu mungkin saja mempunyai jangkauan sejauh 2.500 mil.

Digabung kan dengan rudal balistik anti – kapal DF – 21D dan pengebom Xian H – 6L yang dibekali dengan rudal jelajah udara yang canggih, militer dari China mempunyai pasukann yang kuat di daerah Pasifik Barat, yang di mana wilayah kekuatan armada kapal induk Angkatan Laut AS semakin di tantang.

Negara China juga mempunyai rudal Hipersonik DF – 26 yang sudah mulai di operasikan pada Bulan April tahu 2019. Rudal 20.000 kilogram tidak dapat hanya di targetkan armada kapal AS dari kelas  Nimitz dan Ford, namun juga pangkalan militer AS di Guam.

Rudal dapat membawa hulu ledak konvesional dan nuklir, yang mempunyai fitur paket panduan baru yang dapat membantu dalam pengoperasian nya.

Apakah kapal induk AS dapat bertahan?

Menurut Yahoo Newsm kapal induk kelas Ford di tenagai oleh dua reaktor nuklis AB1 dengan desain baru yang di produksi oleh Bechtel. Berbarengan dengan ke dua reaktor itu mencipatkan enam ratus megawatt listrik, yang merupakan tiga kali lipat dari kapal induk kelas Nimitz.

Kelas Ford akan membutuhkan kekuatan listrik itu, tak hanya untuk meraih kecepatan puncak nya yang di prediksi melebih tiga puluh know, tetapi juga untuk mengoperasikan sistem peluncuran perasawat elektromagnetik, electromagnetic aircraft launch system atau EMALS. Sistem yang menggunakan arus listrk ini untuk dapat menghasilkan medan magnet yang kuat yang dapat mempercepat pesawat terbang dengan kecepatan lepas landas.

Kapal induk kelas Ford juga mempunyai dual bandar radar atau DBR baru, yang mengkombinasikan radar X – Band AN / SPY – 3 Aegis dan radar S – Band Volume Surveillance.