Konflik yang terjadi antara Amerika Serikat dan China ini berada pada level yang cukup berbhaya, seperti yang himbauan yang sudah dikeluar kan oleh Robert Zoellick selaku mantan presiden Bank Dunia, bahwa dari ke dua negara ini sudah terjadi peningkatan risiko tentang konfrontasi militer dan implikasi yang dapat mengancam susunan di dunia.
Robet Zoellik kembali berpendapat, apabila ke dua negara ini dapat mengambil langkah mundur dan bisa belajar agar dapat berhubungan baik kembali. Disini AS yang harus mengatasi Chin, bila dibanding kan dengan keinginan nya untuk standar sesuai Washington.
Zoellick berucap “Hubungan saat ini jatuh bebas. Ini cukup berbahaya,” *. Saat sedang berada di acara yang di sponsori oleh Peterson Institute for International Economics. “Orang-orang perlu menyadari bahwa kesalahan perhitungan dapat terjadi, dan masalah dengan Taiwan dan lainnya dapat berpindah ke zona berbahaya. Saya berharap orang tidak menerima begitu saja beberapa hal yang telah dicapai dengan China.” * Zoellick memberi tambahan.
Dia yang mengarang juga sebuah buku yang berjudul “American in the World : A History of US Diplomacy and Foreign Policy” yang bercerita tentang hubungan persoalan dari kedua belah negara ini, yang di bumbui oleh pemikiran lama AS tentang China, yang ujung – ujungnya akan bersatu dengan susunan liberal Barat.
Zoellick mengatakan, “Permusuhan AS hampir tampak lebih tajam karena ada rasa penolakan. Selalu berguna untuk mengenali China apa adanya daripada seperti yang kita inginkan,”. *
Ada hal yang sebenar nya lebih baik dilakukan, ketimbang melempar bom dunia. Dengan cara mencari solusi terbaik yang sudah dilakukan oleh pemerintaha Trump, AS yang bersatu dengan sekutu yang menjadi sebuah contoh dalam soal memimpin.
Pemberian sanksi kepada para pemimpin Hong Kong, yang berdalih bahwa AS dapat memberikan visa kepada warga kota yang berhadapan dengan parta komunis yang dikontrol oleh Presiden Xi Jinping dan undang – undang tentang keamanan yang baru, sama dengan yang sudah dilakukan oleh Inggris.
Zoellick berbicara bahwa, “kebijakan transaksional dan berbasis kepribadian pemerintahan Trump tidak efektif, kontraproduktif, dan sering kali didorong oleh tindakan yang berlawanan dengan apa yang dilakukan oleh presiden Barack Obama.” *.
China mengataka kepada publik agar patuh kepada aturan perdangan global, dibanding kan dengan negara berkembang yang lain. Memang ada kekurangan yang ada di dalam nya yaitu perlindungan intelektual dan transfer teknologi yang terlalu memaksa.
Seperti sedang berseketu antara pengadilan kekayaan intelektual China dengan perusahaan asing, tapi tidak berhasil , karena sanksi yang ada tidak memungkin kan, ucap nya. Cara pendekatan yang terbaik adalah ikut bersama dengan sekutu dan tim dari kepentingan lokal yang memaksa Beijing untuk memberikan aturan yang lebih tegas.
Lebih dalam lagi, dengan mengeluarkan emosi mereka, omong – omong sekutu dapat memberikan tekanan kepada Beijing, agar mensudahi persyaratan bisnis patungan nya, yaitu kendaraan yang dipergunakan untuk transfer teknologi paksa ke mitra Chinta, ucap nya.
Ada beberapa analis yang memikirkan tentang saran dari kebijakan Zoellick, tentang mitra perdagangan Barat yang sudah berkumpul dengan Beijing selama beberapa dekade tentang kekayaan intelektual dan transfer teknolgi, yang result nya terbatas.
Persoalan ini semakin memanas antara Amerika Serikat dan China yang menimbulka fitnah dan rasa tidak percaya dalam beragam bidang seperti perdagangan,dan spionase sampai dengan pendidikan, virus coronda dan teknologi.